Mighfar Suganda Merilis (EP) Ocean Clown, Setelah Rilisan Terakhirnya Sukses Hampir 1 Juta Streams Dalam 3 Bulan

Ruang Riuh - Setelah Studio Album pertama Mighfar Suganda, Broken Beautiful Blue Ruin sukses besar, masuk berbagai playlist seperti “brb Crying”, “Fresh Finds Indonesia Best of 2022”, ”Skena Gres”, dan Playlist lainnya di platform YouTube, Resso, Treble, dan Joox. Dengan total streams hampir mencapai 1juta streams hanya dalam 3 bulan. 

Mighfar Suganda
Mighfar Suganda

Kali ini Mighfar Suganda kembali merilis EP bertajuk Ocean Clown pada tanggal 22/12/2022. Sebuah karya yang diproyeksikan sebagai peralihan, untuk menutup era album sebelumnya di akhir tahun 2022, sekaligus membuka jalan menuju Album kedua di tahun 2023. Setelah kumpulan benang merah cerita cinta yang tulus, polos, dan jujur di album pertama. Ocean Clown dan track lainnya di album kedua akan jauh lebih gelap. Masih melanjutkan cerita benang merah, namun menunjukkan perspektif sisi gelap cerita cinta, persahabatan, kehidupan. Sebuah tema quarter life crisis di fase mengetahui realita kehidupan yang pahit.

Sedangkan Ocean Clown yang terinspirasi dari cerita seorang wanita bernama “Alieciea” yang di perkosa sahabat kekasihnya, dan kekasihnya dibunuh, Ocean Clown mengerucut menceritakan tentang pengkhianatan dari seseorang yang paling dipercaya dalam kehidupan. Bagaimana rasa shock, trauma, dan trust issue timbul karena kejadian ini. Tak ada rasa amarah yang bisa keluar, air mata yang tak bisa menetes, jiwa dan raga lemas mengetahui kenyataan pahit yang benar-benar tidak pernah dia pikirkan selama ini. 

Ocean Clown diambil dari istilah badut yang sedang viral di era kalangan remaja millennial, yang menyebutkan seorang yang bucin dan dimanfaatkan. Sedangkan Mighfar Suganda menyebut fenomena ini Ocean Clown, di perspektif seseorang yang dimanfaatkan diambil segalanya, pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Tanpa sedikitpun dia menyadarinya, saat dia sadar sudah tenggelam dalam palung lautan dan sangat sulit untuk berenang kembali ke permukaan. 

Ocean Clown pertama kali diciptakan pada tahun 2021, setelah single pertama Broken Sunset dirilis, namun karena tema yang terlalu berat dan gelap untuk album pertama yang sederhana dan polos. Maka track lagu Ocean Clown sempat tertahan di folder demo laptop.  Dalam proses produksi, cukup rumit karena Mighfar Suganda kembali explore instrumen baru yaitu instrumen seperti gamelan, harpa, xylophone, violin, cello, pedal steel guitar, piano, steel drum, mbira, synthesizer, gitar akustik dan elektrik. Karena keunikan gamelan yang salah satu menjadi nyawa di bagian chorus. 

Mighfar Suganda membawa genre dan waves baru dengan istilah Indie Java Pop. Sampai saat ini satu-satunya lagu yang menggunakan instrumen gamelan, dan uniknya lagi bisa digabungkan dan match dengan instrumen orchestra, dan synthesizer musik indie modern terkini. Semua instrumen dan vokal direkam sendiri, diproduksi, mixing, dan mastering sendiri oleh Mighfar Suganda, kecuali bass, kali ini sekali lagi dibantu oleh Yosan L.C Aponno, Bassist dari Redwinemusic.

Times never heal
Just leave and bear the pain
Forget everything we trough
Like we never met before
Reveal bitter truths

Di lirik ini Mighfar Suganda menyampaikan bahwa dikhianati orang terdekat yang paling kita percaya menimbulan rasa kecewa yang sangat dalam, kita bisa memaafkan tapi tak akan pernah bisa melupakan, rasa luka ini seperti tak akan pernah sembuh, sebuah trauma di alam bawah sadar. Mungkin di suatu pagi kita akan terbangun karena mimpi buruk teringat kejadian itu, disaat sendirian melihat benda kenangan tentang orang yang mengkhianati kita akan sangat menjengkelkan, karena kita tidak bisa marah dan balas dendam.

Lagu Ocean Clown merepresentasikan perasaan kekecewaan seseorang yang dikhianati orang terdekat. Lagu ini sangat emosional, sebuah tema gelap dan dingin. Mighfar mengaransemen lagu ini dengan intro vocal yang kalem dan pelan seperti sedang terbaring karena kejadian shock, pelan pelan berusaha melupakan, berbagai cara dilakukan, begitu juga dengan variasi aransemen, semua itu membawa ke chorus, dengan lirik diatas. Sebuah fase terburuk dalam hidup yang ingin di skip, dilupakan, atau berharap tak pernah terjadi. 

Artwork dari lagu Ocean Clown didesain sendiri oleh Mighfar Suganda, sebuah wanita yang duduk kesepian di dasar laut, seakan tidak tahu akan melakukan. Tanpa ada title atau tulisan, karena menunjukkan makna dari gambar. Ocean Clown akan menjadi rilisan terakhir dan penutup atas pencapaian luar biasa dan di luar ekspektasi di tahun 2022,  menuju album kedua dari trilogi “Meanor” yang akan dirilis tahun 2023, sekaligus memperkuat karakter Mighfar Suganda dalam menciptakan musik sederhana, dengan ambience dan instrumen-instrumen baru yang dipakai seperti marimba dan saxophone, namun juga fokus menjadi sebuah media yang storyteller benang merah antar lagu, yaitu makna keresahan-keresahan dalam masalah quarter life crysis. Album kedua akan begitu gelap, peralihan dari terang ke gelap ini akan berjalan pelan namun pasti, karena akan banyak lagu yang akan dirilis di tahun 2023 untuk menuntun ke Studio Album kedua.

Posting Komentar untuk "Mighfar Suganda Merilis (EP) Ocean Clown, Setelah Rilisan Terakhirnya Sukses Hampir 1 Juta Streams Dalam 3 Bulan"